Senin, 13 April 2015

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENEGAKKAN HAM

Semua negara di dunia sepakat menyatakan penghormatan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakan HAM. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu bangsa akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa. Misalnya di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur dari kepribadian Indonesia yang tentu saja berbeda dari bangsa lain. Bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan lainnya.

Dengan kata lain, penegakan HAM di Indonesia tidak berorientasi pada pemahaman HAM liberal dan sekuler yang tidak selaras dengan makna sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain mengacu pada peraturan pundang-undangan nasional, proses penegakan HAM di Indonesia juga mengacu kepada ketentuanketentuan hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, (Idrus Affandi dan Karim
Suryadi) menegaskan bahwa bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di bawah ini:
a. Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara
hukum, sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai
dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB.
b. Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada ketentuanketentuan
hukum internasional mengenai HAM. Kemudian menyesuaikannya
dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta menempatkannya
sedemikian rupa, sehingga merupkan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem hukum nasional.

Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan
langkah-langkah strategis, diantaranya:
a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor
50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-
Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai
dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat
lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35
orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan
oleh Presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat
dianggkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan.
Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
2) menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
3) menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia
kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti.
4) memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa
di pengadilan.
Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan
pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan
alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar.
Dalam hubungannya dengan
penegakan HAM, Pancasila
mengajarkan:
a. Seseungguhnya Tuhan Yang Maha
Esa adalah pencipta alam semesta.
b. Manusia adalah makhluk Tuhan
Yang Maha Esa yang mendapat
anugerah-Nya berupa kehidupan,
kebebasan dan harta milik.
c. Sebagai makhluk yang mempunyai
martabat luhur, manusia
mengemban kewajiban hidupnya,
yaitu:
1) Berterima kasih, berbakti dan
bertaqwa kepada-Nya.
2) Mencintai sesama manusia.
3) Memelihara dan menghargai hak
hidup, hak kemerdekaan dan
hak memiliki seseuatu.
4) Menyadari pelaksanaan hokum yg berlaku

b. Pembentukan Instrumen HAM

            instrument HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Instrument ham biasanya berupa peraturan perundang undangan dan lembaga lembaga penegak hak asasi manusia, seperti Komisi Hak Asasi Manusia (komnas ham) dan pengadilan ham. Instrument HAM yg berupa peraturan perundang undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hokum serta memberikan arahan dalam proses penegakan HAM.

CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM

Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM Ringan
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.
5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Contoh-contoh Kasus Pelanggaran HAM Berat
a. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.

b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.

c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas.

d. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.

e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-luka).

g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

h. Kasus Ambon (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban.

PELANGGARAN HAM DAN BENTUK-BENTUK PELANGGARAN HAM

Pengertian pelanggaran HAM
    Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hokum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin olehUndang-undang,dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 ayat 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
Bentuk Pelanggaran Terhadap HAM

Bentuk pelanggaran HAM adalah tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang menyerang hak asasi orang lain, dengan tujuan menelantarkan, mencemarkan, hingga menghilangkan kewenangan yang ada pada diri orang lain. Ada beberapa bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di muka bumi ini. Bentuk-bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia itu kemudian digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan genosida.
Untuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang di golongkan dengan kejahatan terhadap kemanusiaan terdiri atas:
  • Pembunuhan, yakni tindakan yang dilakukan dengan maksud menghilangkan kesempatan hidup orang lain (nyawa). Baik dilakukan secara spontan maupun secara terencana.
  • Pemusnahan, yakni segenap tindakan yang dilakukan dengan sengaja sekiranya menyangkut hidup mati seseorang. Misalnya, menghambat pemasokan obat-obatan dan makanan yang dapat membuat orang sangat merasa menderita.
  • Perbudakan, yakni segenap tindakan yang dilakukan dengan cara mengekspoitasi tenaga orang lain dengan paksaan dan terang-terangan.
  • Pengusiran, yakni tindakan pemindahan secara paksa dan diluar ketentuan hokum, dilakukan terhadap orang-orang yang bermukim di suatu tempat yang telah sah menjadi tempat tinggalnya.
  • Penyiksaan, yakni tindakan yang secara sengaja menimbulkan penderitaan baik fisik maupun psikis terhadap diri orang lain.
  • Pemerkosaan dan perbudakan seksual, yakni tindakan melkakukan hubungan seksual dengan orang lain di bawah ancaman dan paksaan.
  • Kejahatan apartheid, yakni tindakan kejahatan yang dilakukan berdasarkan perbedaan warna kulit.
  • Penghilangan orang secara paksa, yakni tindakan yang dilakukan dengan sengaja berupa penculikan target, lalu membuangnya kesuatu tempat yang sulit dilacak keberadaannya.
  • Perampasan kekerdekaan dan hak milik, yakni tindkan yang dilakukan dengan cara menghambat kebebasan orang lain dalam hal-hal yang dibenarkan oleh hokum, serta tidak mengakui adanya hak milik yang melekat pada diri tiap-tiap orang.

Banyak faktor yang menyebabkan pelanggaran HAM didunia ini. ada faktor Internal yang disebabkan oleh sang pelaku itu sendiri, atau faktor Eksternal yang disebabkan oleh keluarga,teman,saudara dan lingkungan dimana si pelaku tinggal. Disini saya akan menyebutkan faktor Internal dan Eksternal penyebab pelanggaran HAM dan menjelaskannya. Lebih jelasnya bisa lihat tabel dibawah : 

1. Keadaan psikologis para   pelaku
Pelaku dalam keadaan kurang waras,gila,tertekan saat melakukan pelanggaran HAM
2. Sifat egois
Pelaku hanya memikirkan perasaannya sendiri, tanpa memikirkan perasaan orang lain terutama orang yang ia langgar hak asasinya
3. Tidak toleransi pada orang lain
Pelaku tidak memberikan toleransi atau keringanan terhadap suatu masalah, maupun itu masalah besar atau kecil. Atau bersifat berlebihan
4. Tingkat kesadaran pelaku pelanggaran HAM
Pelaku tidak tau dan tidak mengerti tentang adanya HAM
5. Tidak memiliki rasa empati dan rasa kemanusiaan
Pelaku seenaknya melakukan pelanggaran HAM, tanpa memikirkan rasa kemanusiaan
6. Adanya pandangan HAM bersifat individualistik
Pelaku merasa bebas karna dia tau dia punya hak sebagai manusia, sehingga ia mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain dan kepentingan umum
7. Sifat individualis
Pelaku tidak ingin bersosalisasi dengan masyarakat
8. Adanya dendam
Pelaku memiliki dendam terhadap orang lain yang menyebabkan si pelaku melakukan pelanggaran HAM
9. Adanya diskriminasi dari orang yang ada dalam kesehariannya
Pelaku sering mendapat perlakuan diskriminasi dari orang terdekatnya seperti, orang tua, kakak dan teman sekolah


PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN MACAM-MACAM HAM

PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
     Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhlukTuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:
1). Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. semua manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya.
2). Landasan yang keduadan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan manusia. Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan , manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.

Ruang lingkup HAM meliputi:
a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Macam-Macam HAM:
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini      masing-masing.
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / parta politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak asasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum danpemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum
4. Hak asasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata      hukum.

6.Hak asa sisosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat .

Jumat, 10 April 2015

BUDIDAYA BUNGA MATAHARI

Manfaat :
o   bunganya memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah dan sebagai pengurang rasa sakit yang mujarab.
o   bijinya bermanfaat sebagai obat anti-disentri dan untuk mengobati campak
o   Daunnya juga memiliki manfaat yang cukup banyak seperti anti-radang, anti-malaria, dan analgesik (penahan rasa sakit).
o   sumsum batangnya yang memiliki khasiat untuk menambah vitalitas, mengobati liver, merangsang pengeluaran air kemih, analgesik, dan lainnya. Akar tanaman ini juga berguna untuk mengobati infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), dan batuk rejan.
o   minyak bunga matahari, yang diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan gangguan saraf.
o   dapat menetralisir efek radiasi dari limbah nuklir
Pengaruh ekosistem :
Dapat menetralisir efek radiasi dari limbah nuklir
Teknik budidaya :
Budidaya bunga matahari bisa menjadi pilihan bisnis yang tepat, mengingat manfaat dari tanaman ini sungguh besar. Jika Anda ingin membudidayakan tanaman ini sebagai lahan bisnis ataupun untuk sekedar tanaman hias di taman Anda, berikut akan kita ulas bersama pembahasan tentang teknik budidaya bunga matahari di tulisan ini. Tanaman bunga matahari akan dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam dengan cara menanam yang benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terlebih dahulu belajar cara budidaya bunga matahari daripada hanya asal menanam.

Pemilihan Lahan

Lokasi lahan kiranya tidak menjadi masalah bagi Anda yang ingin mengembangkan tanaman ini karena tanaman bunga matahari bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi hingga di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Yang terpenting adalah lahan tersebut harus subur dan mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup. Akan tetapi jika Anda berniat membudidayakan tanaman ini untuk bisnis, lokasi yang paling ideal agar hasilnya optimal yaitu pada tempat yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi di dataran tinggi atau pegunungan.

Pembibitan Tanaman Bunga Matahari

Pembibitan tanaman bunga matahari dilakukan dengan benihnya yang berupa biji-biji bunga matahari. Tahap awal penanaman yaitu dengan menyemaikan benih-benih tersebut di dalam pot ataupun lahan persemaian sebelum dipindah ke lahan yang sebenarnya. Bibit terlebih dahulu disemaikan hingga tumbuh kecambah yang tingginya sekitar 15 cm atau 20 cm. Bisasanya proses ini akan memakan waktu selama kurang lebih 10 hari saja. Selanjutnya, bibit-bibit tersebut baru bisa dipindahkan ke lokasi atau lahan tanam.

Cara Menanam

Cara tanam bibit-bibit yang sudah siap cukup sederhana. Beberapa minggu sebelumnya tentunya tanah sudah harus kita gemburkan dan kita pupuk. Selanjutnya kita siapkan lubang-lubang tanam dengan jarak kira-kira 1 meter x 1 meter. Bibit-bibit yang telah siap tanam kita masukan ke dalam lubang-lubang tanam dan ditimbun bagian akarnya dengan tanah secukupnya. Selanjutnya kita harus rutin mengairi lahan dan juga melakukan proses pemupukan supaya tanaman dapat berkembang dengan sempurna.
Pengemasan produk budidaya :

Tanaman bisa ditempatkan di polybag untuk siap ditanam.

BUDIDAYA AGLAONEMA

Manfaat :
1. Sebagai Elemen di Taman
Setiap orang tentunya menginginkan agar suasana rumahnya tampak asri, indah, dan sejuk. Oleh sebab alasan itulah banyak dari mereka nan menciptakan sebuah taman nan asri di sekitar pekarangan rumahnya. Taman asri itu mereka tanami dengan aneka tanaman hias agar terlihat lebih sempurna. Di sinilah peran Aglaonema nan memiliki pesonanya tersendiri mulai terlihat.
Tanaman Aglaonema bisa dipakai sebagai border teduh. Jika beberapa waktu nan lalu hanya algonema berdaun hijau nan sering dipakai buat border, maka saat ini telah banyak varian lain nan digunakan, di antaranya Aglaonema nan berwarna merah. Tak hanya dijadikan sebagai border teduh, aglaonema juga dapat digunakan buat penunjang estetika taman lain nan tidak kalah memikat seperti gazebo dan kolam ikan. Aglaonema ialah cerminan kedamaian dan penghidup suasana taman.

2. Sebagai pemikat di Sudut Ruangan
Kemampuannya bertahan hayati dalam suatu ruangan nan menerima sedikit sinar matahari serta tahan terhadap pengaruh AC menjadikan tanaman Aglaonema cocok buat dijadikan penghias ruangan. Ya, keberadaan Aglaonema di setiap sudut ruangan mampu manjadi pemikat tersendiri bagia siapa pun nan berada dalam rumah.

3. Sebagai Peluang Bisnis
Di awal kita sudah singgung sekilas bahwa Aglaonema merupakan jenis tanaman hias nan memiliki nilai hemat tinggi. Bayangkan saja, buat mendapatkan satu pot tanaman hias Aglaonema nan bernama pasar Tiara, orang harus merogoh kocek nan sangat dalam. Anda mungkin tak menyangka jika harga satu pot Tiara dapat berkisar dari 30 juta rupiah hingga 100 juta. Sungguh mencengangkan, bukan?
Nah, fenomena in harus Anda manfaatkan betul sebagai salah satu peluang usaha nan dapat dicoba. Aglaonema ialah jenis tanaman hias nan mudah dikembangbiakkan dan perawatannya pun tak begitu sulit. Terlebih, buat mengembangbiakan Aglaonema, kita tak memerlukan huma nan luas. Saat ini sudah banyak nan menjadikan pembudidayaan Aglaonema sebagai usaha. Jika mereka bisa, kenapa Anda tidak?

4. Sebagai Peserta Lomba Tanaman Hias
Para kolektor tanaman hias biasanya akan mengadakan sebuah perlombaan setiap tahunnya. Anda dapat mengikutsertakan tanaman Aglaonema menjadi salah satu pesertanya. Tentunya dengan catatan Aglaonema Anda haruslah cantik dan memiliki kombinasi rona daun nan istimewa. Untuk mendapatkan rona daun nan sempurna, Anda dapat melakukan penyilangan antara varietas aglaonema yang satu dengan Aglaonema yang lain.

Pengaruh ekosistem : 
Teknik budidaya :
1. Persiapan Lahan
Ada dua macam tempat penanaman Aglaonema yaitu di tanah dan di dalam pot. Apabila Aglaonema akan ditanam pada tanah, tahap-tahap yang harus dilakukan utuk pengolahan lahan adalah sebagai berikut :
o   Lakukan pengolahan tanah dilokasi yang telah dipilih.
o   Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul agar tanah menjadi gembur, dengan kedalaman 20 cm.
o   Tambahkan humus dan pasir halus secukupnya agar subur dan bersifat porous, dengan perbandingan 1:1.
o   Humus dan pasir diaduk merata sampai homogen.
o   Pemberian pupuk kandang diawal penanaman dengan dosis 20-30 ton/ha.
o    Dilakukan penanaman benih atau bibit yang telah disiapkan dengan jarak tanam 50 cm-100 cm (Anonima, 2009).

2. Media Tanam
Media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman atau bahan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang. Disamping itu media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas media tersebut dan sebagai sarana untuk menghidupi tanaman. Tanaman mendapatkan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya dengan cara menyerap unsur-unsur
hara yang terkandung di dalam media tanam. Media tanam yang paling
umum digunakan adalah tanah (Anonimb, 2008).11 Media tanam adalah bahan atau material tempat biji atau stek dapat tumbuh dan berkembang. Media tanam tidak hanya tanah saja tetapi dapat berupa material yang berasal dari alam atau buatan manusia. Media menyediakan kebutuhan tanaman yaitu air, unsur hara, oksigen dan penopang akar (Sukanto, 2001). Aglaonema di habitat aslinya tumbuh dilapisan tanah paling atas yang umumnya berupa tumpukan sisa-sisa daun dan ranting tanaman yang telah terdekomposisi menjadi kompos. Aglaonema di alam umumnya tumbuh di bawah rindangnya pepohonan besar dan tinggi dengan daun yang rimbun. Hal ini menyebabkan lingkungan tumbuh asli Aglaonema merupakan daerah yang subur, lembab dan terlindung dari sinar matahari langsung. Oleh karena itu untuk menghasilkan Aglaonema yang prima, maka diperlukan media tanam yang subur, mempunyai derajat keasaman sekitar 6-7 dan bersifat porous tetapi tetap bisa menjaga kelembaban dalam jumlah cukup (Anonimc, 2008).

Media tanam Aglaonema pada prinsipnya tidak harus menggunakan media khusus. Namun yang pasti media tersebut harus dapat menjaga kelembaban atau tidak terlalu basah dan mempunyai
drainase yang baik. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam antara lain potongan pakis, sekam bakar, pasir, dan cocopeat (Leman, 2006).

3. Perbanyakan Tanaman
a. Perbanyakan secara generatif
Aglaonema mulai berbunga setelah dewasa. Bunga tersebut berbentuk sepadiks dengan bunga berwarna putih. Bunga tersebut akanberkembang menjadi buah bila telah terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Buah yang terbentuk mulanya berwarna hijau, sedangkan bijinya berwarna putih. Kulit buah muda agak sulit dipisahkan dari bijinya. Setelah matang warna kulit buah akan berubah menjadi merah dan bijinya akan berwarna kecoklatan. Kulit buah matang ini akan mudah dikupas dari bijinya. Biji yang telah tua dapat disemai di media 12 yang steril. Media yang digunakan berupa campuran sekam bakar, cocopeat dan pasir. Sekitar 4-6 bulan kemudian akan tumbuh tanaman-tanaman kecil. Bila telah mempunyai 3-5 daun, tanaman muda tersebut dapat dipindah ke dalam pot tunggal (Leman, 2006).

b. Perbanyakan Secara Vegetatif
Pada Aglaonema stek hanya dapat dilakukan dengan satu
bagian tanaman, yaitu batangnya sehingga sering disebut dengan stek
batang. Stek batang tersebut bisa menyertakan daun dan akar atau
tanpa daun dan akar. Dengan demikian dari batang Aglaonema yang
akan diperbanyak dengan stek minimum diperoleh tiga potongan stek,
yaitu bagian paling atas yang menyertakan daun, bagian tengah yang
hanya berupa batang dan bagian bawah yang menyertakan akar
(Subono dan Andoko, 2005).

4. Penanaman
Media tanah tetap tidak tergantikan oleh media alternatif (non tanah) karena kelebihannya dalam mengikat nutrisi, air dan menjaga keseimbangan kehidupan mikrobiologi tanah. Penanaman Aglaonema dengan menggunakan kombinasi antara media alternatif (sekam bakar, cocopeat, pakis, pasir malang, dan sebagainya) dangan media tanah dan pupuk organik dapat memberikan sinergi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Agar tanaman kokoh setelah proses penanaman media dipadatkan dengan cara menepuk-nepuk dan menekan sedikit permukaannya (Anonimd, 2009). Penanaman Aglaonema yang terpenting, saat penanaman awalmedia diusahakan lembab (tidak kering kerontang dan jangan pula basah). Sehabis menanam jangan langsung disiram. Baru disiram 1-2 hari kemudian dengan cara menyiram permukaan medianya saja (nanti airnya akan meresap ke bawah sehingga medianya jadi lembab tapi tidak basah). Setelahnya siram setelah 3 hari atau lebih (tergantung kondisi lingkungan). Begitu kira-kira akar jalan, boleh disiram sampai basah pakai air biasa dan tunggu sampai media kering baru disiram lagi. Biasanya Aglaonema busuk jika media masih lembab sudah disiram lagi (Anonime , 2008). Aglaonema memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanam sekam bakar. Media tanam yang lazim dipakai para pecinta Aglaonema di Thailand, yaitu tanah dan sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan cocopeat. Alat yang dibutuhkan dalam menanam Aglaonema adalah: sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik. Jika akar bibit 15 terlalu berantakan, sebaiknya dipotong atau dirapikan dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar memiliki banyak bibit Aglaonema. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan membuat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar dan membagi dua bibit tersebut. Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga mendapatkan 4 belahan bibit. Benamkan bibit Aglaonema hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air hingga media cukup basah (Plantus, 2010).

5. Penyiraman
Aglaonema membutuhkan air dalam jumlah memadai, tapi tidak menyukai media basah atau tergenang. Penyiraman menggunakan sprayer dengan butiran air halus mencegah daun rusak atau sobek. Semprotkan air pada daun, mulai dari bagian atas hingga seluruh permukaannya basah. Media tanam juga disemprot air, tetapi jangan terlalu basah sampai akar-akarnya. Pada hari berikutnya, bila matahari bersinar dengan terik maka tanaman cukup disiram sedikit ke daun untuk mengurangi penguapan. Frekuensi penyiraman untuk setiap lokasi berbeda. Bila ditanam di dataran rendah penyiraman dapat dilakukan seminggu sekali hingga basah. Lain halnya dengan lokasi di dataran sedang, penyiraman hingga jenuh (basah) sekali seminggu (Budiana, 2006). Aglaonema termasuk jenis tanaman yang suka keadaan semi basah. Oleh karena itu Aglaonema perlu diberi air secukupnya, karena air memang sangat diperlukan untuk kehidupan tanaman. Dalam menyiram yang terpenting adalah penyiraman sempurna. Artinya perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang drainase. Suatu penyiraman sempurna harus selalu diikuti oleh periode di mana tanah akhirnya mengering sehingga rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernapasan akar (Subono dan Andoko, 2005). Frekuensi penyiraman yang baik ialah dua atau tiga hari sekali. Jika diantara waktu tersebut lingkungan sangat kering maka dapat 16 dilakukan penyemprotan air yang halus untuk meningkatkan kelembaban. Usahakan penyiraman merata dari ujung daun sampai media tanam, tetapi jangan terlalu kebanyakan air. Pada saat musim penghujan atau bila menggunakan plastik UV, penyiraman dilakukan bila kelembaban media telah berkurang (Leman, 2006). Aglaonema yang masih kecil (seedling, stek) membutuhkan air lebih sedikit. Aglaonema remaja sel-selnya masih terus aktif membelah membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk mengisi sel-sel tersebut. Sementara, Aglaonema dewasa membutuhkan air lebih banyak lagi.Cuaca panas dengan kelembaban rendah dan lingkungan kering menyebabkan air lebih banyak ditranspirasikan. Pada saat ini, frekuensi penyiraman dapat ditambah, misalnya pada siang hari dengan metode pengkabutan. Sebaliknya, apabila cuaca mendung, frekuensi penyiraman dikurangi (Ari W. Purwanto, 2006).

6. Pemupukan
Pupuk yang biasa dipakai ialah pupuk NPK. Perbandingan ketiga unsur yang baik digunakan ialah 1 : 1 : 1 atau 3 : 1 : 2. Unsur N diperlukan lebih banyak karena unsur merangsang pertumbuhan daun yang sehat dan segar, serta memperbanyak anakan. Unsur P bisa diberikan lebih sedikit karena unsur ini membantu pembentukan akar, bunga, dan biji. Unsur K diberikan dengan dosis yang cukup. Unsur K berguna memperlancar semua proses yang ada di dalam tanaman dan memperkuat jaringan sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit (Leman, 2006). Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk majemuk, yakni pupuk yang memiliki kandungan nutrisi lebih dari satu unsur. Di pasaran banyak tersedia pupuk majemuk dengan berbagai merk dagang. Pupuk majemuk dilarutkan dalam air sesuai dosis anjuran dan disemprotkan pada daun (lebih baik bagian bawah daun) seminggu sekali. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari (Ari W. Purwanto, 2006). Unsur di dalam pupuk yang mutlak dibutuhkan Aglaonema adalah N, P dan K yang berguna untuk pertumbuhannya. Ada beberapa pupuk 17 kimia yang beredar di pasaran antara lain Hyponex, Gandasil, Vitablom, dan Growmoore. Gunakan pupuk sesuai dengan dosis yang ditentukan. Pemupukan dilakukan seminggu sekali pada daun dan media. Pemupukan cara lain dilakukan dengan menaburkan pupuk di dekat akar, agar zat hara terserap sempurna oleh tanaman. Setelah 3 bulan, pemupukan ini dapat dilakukan kembali (Budiana, 2006). Pemupukan Aglaonema dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui akar dan melalui daun. Apabila melalui akar, pupuk dapat ditaburkan atau dibenamkan kemudian ditutup dengan tanah dan di siram. Pada waktu akan membenamkan pupuk, tanah harus dalam keadaan basah agar tanaman tidak menjadi hangus. Cara pemupukan melalui daun adalah dengan jalan menyemprotkan larutan pupuk kedaun-daun tanaman. Terlebih dahulu pupuk daun dilarutkan ke dalam air dengan dosis sesuai dengan petunjuk. Untuk lebih meratakan larutan pada permukaan daun, dapat ditambahkan zat perata pada larutan pupuk (Putri, 1990).

Pengemasan produk budidaya :

Tanaman bias ditempatkann pada polybag atau pot untuk langsung dipasarkan.

BUDIDAYA KRISAN (Chrysanthemum morifolium ramat)

      Krisan merupakan salah satu jenis tanaman hias bunga yang sangat populer dan memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi di Indonesia serta mempunyai prospek pemasaran cerah. Selain menghasilkan bunga potong dan tanaman hias bunga pot yang dimanfaatkan untuk memperindah ruangan dan menyegarkan suasana, beberapa varietas krisan juga ada yang berkasiat sebagai obat. (Rukmana dan Mulyana, 1997; Anonim, 2000).
Manfaat :
Ø  Dapat dijadikan sebagai obat tradidional untuk mengatasi sakit batuk, nyeri perut oleh angin, dan sakit kepala akibat peradangan rongga sinus.
Ø  Sebagai tanaman penghasil racun serangga alami.
Ø  Dapat disajikan sebagai teh yang nikmat dan kaya manfaat.
Pengaruh ekosistem :
Dapat dijadikan tanaman penghasil racun alami
Teknik budidaya:
Pembibitan
    Bibit diperoleh dari tanaman indukan yang sehat, kualitas prima, daya tumbuh yang kuat, serta bebas dari hama dan penyakit. Pembibitan dilakukan secara vegatatif, yaitu dengan anakan, stek pucuk dan kultur in vitro.

Bibit asal anakan
    Diperoleh dari tanaman yang sudah tua, yang biasanya anakan muncul d dekat akar atau bagian batang bawah.

 Bibit asal stek puncuk
     Yaitu dengan menententukan tanaman yang sehat dan cukup umur, memilih tunas pucuk yang tumbuh sehat. Dengan diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut. Kemudian langsung disemaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4derajat C, dengan kelembaban 30 % agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.

Bibit asal kultur in vitro
    Yaitu menetukan mata tunas atau eksplan dan diambil dengan pisau silet, stelisasi mata tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL) selama 10 menit, kemudian bilas dengan air suling steril. mepenanaman dalam medium MS berbentuk padat. Hasil penelitian lanjutanperbanyakan tanaman krisan secara kultur jaringan:
1. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk pertumbuhan tunas dan akar eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29 hari, sedangkan perakaran 26 hari.
2. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi medium tidak merangsang pemunculan akar.
3. Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg kinetin/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter pada eksplan varietas Sandra untuk membentuk akar pada umur 21-31 hari. Penyiapan bibit pada skala komersial dilakukan dengan dua tahap yaitu:

a. Stok tanaman induk : Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak mungkin sebagai bahan tanaman Ditanam di areal khusus terpisah dari areal budidaya. Jumlah stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan selama 4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk. Pemeliharaan kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari mulai 23.30–03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.
b. Perbanyakan vegetatif tanaman induk.
1. Pemangkasan pucuk yaitu, dilakukan pada umur 2 minggu setelah bibit ditanam, dengan cara memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh sepanjang 0,5-1 cm.
2. Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat merangsang pertumbuhan tunas ketiak sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan tumbuh sepanjang 15-20 cm atau disebut cabang primer.
3. Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer dilakukan pemangkasan pucuk sepanjang 0,5-1 cm, pelihara tiap cabang sekunder hingga tumbuh sepanjang 10-15 cm.
2.5.2. Pengolahan media tanam
Pengolahan menggunakan cangkul, tanah dicangkul sedalam 30 cm, kemudian dikering anginkan selama 15 hari. Setelah itu digeemburkan kedua kalinya dengan dibersihkan gulmanya, lalu di bentuk bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 20-30 cm, dengan panjang sesuai lahan yang ada, serta jarak antar bedengan yaitu 30-49 cm. Jika tanah mempunyai pH dibawah 5,5, maka diperlukan pengapuran menggunakan kapur pertanian seperti dolomit, zeagro atau kalsit. Kebutuhan kapur sesuai kadar pH yang ada dalam tanah, untuk pH 5 = 5,02 ton/ha, pH 5,2 = 4,08 ton/ha, pH 5,3 = 3,60 ton/ha, pH 5,4 = 3,12 ton/ha. Pengapuran dilakukan dengan cara disebar merata pada permukaan bedengan.

Pengemasan  produk budidaya tanaman krisan

    Tentukan alat angkutan yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat pemasaran dan susunlah kemasan berisi bunga krisan secara teratur, rapi dan tidak longgar, dalam bak atau box alat angkut.

BUDIDAYA SPIDER PLANT (Chlorophytum comosum)

Tanaman hias yang berasal dari Afrika dan kini tersebar ke segala penjuru dunia ini mempunyai tinggi mencapai 60 cm. Sebagai tanaman hias, tumbuhan ini dapat ditanam dalam pot dalam ruangan.
Manfaat :
Ø  Sumber oksigen dari daun–daunnya yang rimbun serta saling berhimpitan.
Ø  Penyerap karbon monoksida dan karbondioksida.
Ø  Mengurangi panas yang diterima bangunan melalui dinding.
Ø  Penyerap dan penjerap debu semen.
Ø  Peredam kebisingan, karena tanaman Spider plant dapat mengardsorbsi gelombang suara.
Ø  Tanaman rambat mampu neyerap debu yang beterbangan di udar berkat tekstur permukaan daun         yang kasar.
Ø  Umumnya di perumahan tanaman ini biasa dipakai sebagai cover tembok yang belum diratakan, sehingga membuat tembok terkesan natural dan alami.
Ø  Dapat digunakan sebagai hiasan dinding rumah baik depan maupun belakang, karena tanaman ini dapat dibentuk–bentuk sesuai dengan keinginan kita (bisa berbentuk huruf / bentuk lainnya).
Ø  Menurunkan suhu ruangan dan lingkungan.
Pengaruh ekosistem :
Sebagai pembersih udara tumbuhan ini mampu menyerap benzena, formaldehida, karbon monoksida dan xilena, bahan kimia pada industri kulit, karet dan pencetakan.
Teknik budidaya :
1.             Cara memperbanyak tanaman dengan pemisahan batang muda dengan batang induk, tunas tunas baru yang muncul membentuk rumput pada tanaman ini dapat dipisahkan untuk ditanam dan kemudian akan membentuk rumpun
2.            Cara konvensional dengan menghasilkan tanaman baru yang berjumlah banyak, yaitu dengan cara membuatkan media baru pada kecambah yang tumbuh pada bekas tempat bunga dari tanaman ini, biasanya satua tangkai tempat bunga pada ujungya akan tumbuh kecambah yang akarnya akan nampak jelas, dengan memberi media kecambah tersebut dengan cepat akan berubah menjadi anakan, dan bisa di pedar

Media Tanam

Media tanam dari tanaman ini sebenarnya cukup sederhana
1.             Sekam bodong atau sekam murni, sekam adalah kulit padi yang dihasilkan oleh mesin penggiling padi, limbah ini sangat bagus untuk media tanam dan pembibitan tanaman hias umumnya dan tanaman hias lili paris khususnya,kelebihan dari media ini adalah paraus tinggi, bersifat mengikat akar, dan mudah ditembus oleh akar sehingga sangat bagus untuk perkembang biakan akar tanaman, Sedangkan Kelemahan dari media tanam sekam bodong adalah miskin hara, sehingga diperlukan pemupukan, dan  juga perlu penyiraman rutin setiap hari, karena sangat mudah kering,
2.            Campuran, media tanam dengan pencampuran beberapa macam jenis material media tanam dapat digunakan sebagai media tanam dari tatanam ini, seperti sabut kelapa/ cocofeed, tanah merah, pasir malang, bahkan daun daun kering,
Perawatn tanaman ini cukup mudah, yaitu dengan pemupukan NPK yang diperlukan sangat jarang yaitu 2  bulan sekali dengan dosis sangat rendah, atau akan lebih bagus dengan pemberian pupuk kandang murni yang sudah diperam atau yang biasa disebut Pupuk Organic, dengan cara desebarkan pada sela sela tanaman spider plant - Chlorophytum Comosum yang terpasang.

Pengemasan produk budidaya :
Tanaman bisa ditempatkan pada polybag untuk siap tanam atau di pot untuk langsung dipasarkan.

BUDIDAYA LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA)

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan lidah mertua merupakan marga tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Bunga lidah mertua sering kali digunakan sebagai penghias interior rumah karena tanaman ini bisa tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan dengan kondisi cahaya matahari yang minim. Bunga lidah mertua ini memiliki karakteristik daun yang keras, tegak, sukulen, dengan ujung-ujung daun yang meruncing.
Manfaat :
·         Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.
·         Jika ditempatkan di dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tidak sedap. Dalam lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja.
·         Dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.
·         Getahnya dapat digunakan sebagai obat antiseptik
·         Akarnya dapat dimanfaatkan sebagai penyegar rambut/tonik dan obat wasir
·         Daunnya bila dibakar dapat menyembuhkan sakit kepala,
·         Juga bisa untuk merangsang pertumbuhan rambut
·         Mencegah diabetes [bila di rebus]
·         Biasa dimanfaatkan sebagai pagar rumah
·         Negara Jepang telah memanfaatkan serat tanamannya sebagai bahan pembuat kain dan kreasi  anyaman
·         Tanaman ini menghasilkan wewangian saat sore hari terlebih ketika berbunga. Lidah mertua digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju
·         Bunga lidah mertua digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju, seperti China dan Prancis dan beberapa negara lainnya.

Pengaruh  ekosistem :
Ø  Sansevieria mampu menyerap 107 jenis racun, termasuk polusi udara, asap rokok (nikotin), hingga radisi nuklir, sehingga cocok dijadikan penyegar.
Teknik bududaya :
Sebelum melakukan penanaman, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, sehingga diperoleh pertumbuhan yang optimal dan penampilan yang menawan. Pot yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk atau tipe varietas tanaman hias ini. Begitu pula dengan media tanamnya, yang juga harus disesuaikan dengan karakteristik pertumbuhan tanaman. Misalnya, untuk mendapatkan penampilan yang cantik dan menawan, varietas sansevieria yang berukuran besar dan tinggi sebaiknya ditanaman pada pot yang besar dan tinggi pula, agar penampilannya lebih seimbang. Pemilihan bahan pembuat pot juga menentukan keindahan penampilan, misalnya sansevieria yang berukuran kecil atau mini akan lebih menarik jika ditanam pada pot yang terbuat dari keramik. Sementara itu, untuk menopang pertumbuhan dan kesehatan tanaman, media tanaman sansevieria juga harus steril dan memiliki kandungan unsur hara yang cukup agar pertumbuhan tanaman tidak merana.
Pemilihan Pot
Pot yang digunakan untuk menanan tanaman hias ini dapat berupa pot yang terbuat dari plastik, tanah liat, semen, maupun pot keramik. Masing-masing jenis pot ini memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan maupun kekurangan.

Pot tanah liat maupun semen memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mudah menyerap air, sehingga kelebihan air pada saat penyiraman lebih tidak beresiko terhadap kesehatan tanaman. Namun, umumnya pot jenis ini harganya lebih mahal. Sementara pot plasti maupun pot keramik tidak mudah menyerap dan membuang kelebihan air, sehingga perlu dibuatkan lubang pembuangan air yang lebih besar. Namun, harga pot plastik relatif lebih murah, sedangkan pot keramik memiliki keindahan penampilan yang menawan. Pada umumnya, para penggemar tanaman hias memilih perpaduan antara pot plastik dan pot keramik. Sansevieria ditanam dalam pot plastik, baru kemudian dimasukkan dalam pot keramik yang ukurannya lebih besar, sehingga pot keramik tetap bersih tidak kotor oleh media.
Komposisi Media Tanam
Secara umum, tanaman hias sansevieria merupakan tanaman kering, artinya tidak menyukai kelebihan air dalam media. Oleh karena itu, pemilihan media juga harus mempertimbangkan karakteristik tersebut. Meskipun lebih menyukai media yang kering, namun pembuatan komposisi juga harus mempertimbangkan karakteristik varietasnya, yaitu kelompok varietas yang lebih toleransi dengan media agak basah, dan kelompok varietas yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air yang minim, terutama untuk tipe sansevieria berdaun silindris. Untuk kelompok pertama, komposisi media terdiri dari 1 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 Pupuk Organik. Dengan komposisi tersebut, media masih memiliki kemampuan mengikat air yang cukup. Sedangkan kelompok yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air minim yaitu dengan komposisi 2 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 pupuk organik. Dengan komposisi tersebut, media memiliki kemampuan mengikat air sangat rendah. Secara umum, kebutuhan air tanaman hias ini kurang lebih 26 mililiter per tanaman per minggu, sehingga sebagai tanaman hias dalam ruangan, sansevieria masih mampu tumbuh baik dengan tidak disiram selama setengah bulan. Tanaman ini juga mampu bertahan hidup dalam kondisi polusi udara yang sangat tinggi, dimana pada kondisi tersebut tanaman lain jarang yang mampu bertahan hidup. Salah satu kelebihan tanaman hias ini adalah daya hidupnya yang cukup tinggi atau bisa dibilang tanaman yang bandel.
Teknik Perbanyak Tanaman
Teknik penanaman sansevieria cukup mudah, hampir tidak beda dengan penanaman tanaman hias lain. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan pemisahan anakan, stek daun, maupun potong pucuk. Biasanya para penggemar sansevieria melakukan perbanyakan dengan pemisahan anakan atau tunas.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Pemisahan Anakan
Tanaman hias sansevieria biasanya akan memiliki anakan pada umur satu tahun. Anakan tersebut dipisahkan setelah berumur 2-4 bulan, yaitu dengan cara sebagai berikut:
  1. Pilih pohon induk yang tampak rimbun dan memiliki beberapa anakan.
  2. Tanaman terlebih dahulu harus dikeluarkan dari pot, kemudian bersihkan perakaran dari media tanam atau kotoran lain agar memudahkan proses pemisahan.
  3. Pisahkan anakan yang sudah memiliki paling tidak tiga helai daun yang keluar dari pangkal batang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dan bekas potongan diolesi dengan pestisida.
  4. Setelah semua anakan yang berdaun minimal tiga helai dipisahkan, masukkan kembali sansevieria ke dalam pot yang sudah disiapkan.
  5. Sebelum tanaman dimasukkan ke dalam pot, terlebih dahulu ¾ bagian diisi dengan media. Letakkan sansevieria di atas media, kemudian tambahkan media hingga pot penuh atau sampar perakaran terpendam.
  6. Tambahkan pupuk NPK secukupnya, ke dalam media, kemudian siram media dan seluruh tanaman hingga air mengalir keluar dari dalam pot. Penyiraman selain untuk mempercepat proses adaptasi tanaman juga untuk memadatkan media tanam.
  7. Letakkan tanaman di tempat yang teduh, dan lakukan penyiraman 3 hari sekali atau jika media sangat kering dan tanaman tampak layu, bisa segera disiram.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Stek Daun
Selain pemisahan anakan, cara perbanyakan yang juga cukup banyak dilakukan oleh pembudidaya atau penggemar tanaman hias sansevieria adalah dengan stek daun. Cara ini cukup mudah dilakukan, meskipun laju pertumbuhan tanaman hasil perbanyakan akan sedikit lambat. Namun perlu diingat, perbanyakan dengan cara stek daun ini hanya cocok dilakukan untuk jenis atau varietas tanaman hias sansevieria tertentu agar tidak mengalami perubahan fisik daun, misalnya sansevieria jenis Laurentii, Golden Hahnii, Futura, atau Bantel’s.
Karakteristik daun setiap jenis sansevieria juga berbeda-beda, misalnya untuk beberapa jenis sansevieria yang berdaun pendek, setiap helai daun merupakan satu individu, artinya, satu helai daun hanya dapat distek untuk satu tanaman saja. Sementara itu, untuk sansevieria jenis pedang-pedangan, setiap helai daun dapat dipotong-potong menjadi beberapa individu.
Untuk melakukan perbanyakan dengan stek daun, terlebih dahulu harus memilih induk yang cukup siap, sehat, dan cukup umur, dengan ukuran daun yang relatif besar. Daun yang dipilih adalah daun yang paling tua atau paling bawah. Tancapkan daun atau potongan daun pada media tanam. Komposisi media tanam sama seperti komposisi media yang digunakan untuk menanam tanaman induk. Olesi bagian bawah dengan perangsang akar, seperti Rooton F atau Grow Tone. Letakkan stek di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk stek daun dari jenis sansevieria yang bertipe pedang, potongan berukuran kurang lebih 10 cm. Siram media tanam hingga air keluar dari dalam pot. Penyiraman dilakukan secara rutin jika kondisi media kering.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Potong Pucuk
Pada umumnya, setiap individu akan mengeluarkan dua anakan atau tunas baru. Dengan melakukan toping, atau teknik potong pucuk, anakan yang dihasilkan akan lebih banyak, karena suplai nutrisi tidak digunakan untuk pertumbuhan tanaman induk yang telah ditoping. Selain itu, tanaman yang sudah dimatikan titik tumbuhnya, secara alamiah akan terangsang untuk mengeluarkan tunas atau anakan baru, yang bertujuan untuk memperbaiki daur hidupnya. Teknik potong pucuk ini lebih sesuai diterapkan pada jenis sansevieria yang sulit mengeluarkan anakan atau tunas, misalnya Congo, Nelsonii, atau Moonshine.
Sebelum melakukan pemotongan pucung, pilih pohon induk yang siap, yaitu berdaun minimal 12 helai dan sudah membentuk batang. Potong bagian atas atau pucuk tanaman, minimal sebatas 4 helai daun bagian atas. Lepaskan bagian pucuk tersebut secara perlahan agar susunan daun pada pucuk yang dipotong tidak terlepas. Diamkan ditempat kering selama dua hari, kemudian tanam pucuk tersebut pada media yang telah disiapkan. Siram media tanam dengan air secukupnya, dan letakkan ditempat yang teduh. Penyiraman terus dilakukan secara rutin jika media tanam terlihat kering. Untuk sansevieria yang bertipe daun tipis, anakan akan mulai muncul setelah satu bulan penanaman, sedangkan sansevieria yang bertipe tebal, anakan akan muncul setelah berumur tiga bulan.
Penyiraman Tanaman
Karena sansevieria merupakan jenis tanaman yang lebih menyukai kondisi kering, maka penyiraman hanya dilakukan seperlunya saja. Penyiraman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dan sebagai pelarut unsur hara pada media. Namun, kebutuhan air tanaman hias ini sangat kecil, sehingga lebih tahan pada kondisi yang relatif minim air.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali, menggunakan pupuk akar slow release, yaitu pupuk yang tidak mudah larut. Pupuk yang digunakan adalah NPK 15-15-15. Untuk pot yang berdiameter 15 cm, pemberian pupuk NPK cukup satu sendok makan. Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pupuk daun juga bisa dilakukan setiap 7 hari sekali. Pupuk daun yang digunakan memiliki komposisi kandungan unsur hara dengan perbandingan NPK 1:1:1.


Repoting Tanaman
Repoting atau penggantian pot baru perlu dilakukan jika tanaman sudah tampak padat atau penuh dengan anakan, sehingga mengurangi estetika atau keindahan penampilan tanaman hias ini. Selain untuk membenahi penampilan tanaman, repoting juga berfungsi untuk mengganti media tanam yang sudah tidak subur lagi. Penggantian media tanam yang baru akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.

Keluarkan tanaman dari dalam pot jika agak keras, saat mengeluarkan tanaman, pot dipukul atau diketok pelan-pelan. Pisahkan anakan yang mengganggu penampilan sekaligus untuk perbanyakan tanaman. Siapkan pot baru yang berukuran lebih besar, isi ½ bagian pot dengan media tanaman. Masukkan tanaman yang akan dipindahkan, kemudian isi kembali pot dengan media tanam hingga bibir pot. Tambahkan
pupuk NPK slow release pada media tanam tersebut. Siram media dan tanaman hingga air keluar dari dalam pot, kemudian letakkan tanaman di tempat yang teduh.
Aksesories Tanaman Hias Sansevieria
Untuk menambah kecantikan penampilan tanaman hias sansevieria, para pembudiaya maupun hobis biasanya menambahkan beberapa aksesories. Beberapa aksesories yang sering digunakan untuk memperindah sansevieria antara lain pasir malang, batu alam, atau kerikil berwarna.
Pengemasan produk budidaya :

Tanaman bisa langsung disimpan dipot atau dipolybag untuk siap dipasarkan.