SYARAT PERTUMBUHAN
STROBRI
Iklim
- Tanaman
stroberi
dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun.
- Lamanya
penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10
jam setiap harinya.
- Stroberi adalah tanaman
subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang
memiliki temperatur 17–20 derajat C.
- Kelembaban udara
yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.
Media Tanam
- Jika ditanam di
kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur,
mengandung banyak bahan organik, tata air & udara baik.
- Derajat keasaman
tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya stroberi di kebun adalah
5.4-7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5–7,0.
- Jika ditanam
dikebun maka kedalaman air tanah yg disyaratkan adalah 50-100 cm dari
permukaan tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat
poros, mudah merembeskan airdan unsur hara selalu tersedia.
Ketinggian
Tempat
Ketinggian tempat yg
memenuhi syarat iklim tersebut adalah 1.000-1.500 meter dpl.
PEDOMAN BUDIDAYA STROBERI
Pembibitan
Stroberi diperbanyak dengan
biji & bibit vegetatif (anakan & stolon atau akar sulur). Adapun
kebutuhan bibit per hektar antara 40.000-83.350.
- Perbanyakan dengan
biji
- Benih dibeli
dari toko pertanian, rendam benih di dalam air selama 15 menit lalu
kering dan anginkan.
- Kotak
persemaian berupa kotak kayu atau plastik, diisi dengan media berupa
campuran tanah, pasir & pupuk kandang (kompos) halus yg bersih
(1:1:1). Benih disemaikan merata di atas media & tutup dengan tanah
tipis. Kotak semai ditutup dengan plastik atau kaca bening & disimpan
pada temperatur18-20 derajat C.
- Persemaian
disiram setiap hari, setelah bibit berdaun dua helai siap dipindah tanam
ke bedeng sapih dengn jarak antar bibit 2-3 cm. Media tanam bedeng sapih
sama dengan media persemaian. Bedengan dinaungi dengan plastik bening.
Selama di dalam bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10
cm & tanaman telah merumpun, bibit dipindahkan ke kebun.
- Bibit vegetatif
untuk budidaya stroberi di kebun Tanaman induk yang dipilih harus berumur
1-2 tahun, sehat & produktif. Penyiapan bibit anakan & stolon
adalah sebagai berikut:
- Bibit anakan :
Rumpun dibongkar dengan cangkul, tanaman induk dibagi menjadi beberapa
bagian yg sedikitnya mengandung 1 anakan. Setiap anakan ditanam dalam
polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir & pupuk kandang halis
(1:1:1), simpan di bedeng persemaian beratap plastik.
- Bibit stolon : Rumpun yg dipilih telah memiliki akar sulur pertama & kedua. Kedua akar sulur ini dipotong. Bibit ditanam di dalam atau polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir & pupuk kandang (1:1:1). Setelah tingginya 10 cm & berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
- Bibit untuk budidaya stroberi di polibag : Pembibitan dari benih atau anakan/stolon dilakukan dengan cara yg sama, tetapi media tanam berupa campuran gabah padi & pupuk kandang (2:1). Setelah bibit di persemaian berdaun dua atau bibit dari anakan/stolon di polibag kecil (18 x15) siap pindah, bibit dipindahkan ke polibag besar ukuran 30 x 20 cm berisi media yg sama. Di polibag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan.
Pengolahan Media
Tanam
- Budidaya di
Kebun Tanpa Mulsa Plastik
- Di awal musim
hujan, lahan diolah dengan baik sedalam 30-40 cm.
- Keringanginkan
selama 15-30 hari.
- Buat bedengan:
lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan,
jarak antar bedengan 40 x 60 cm atau guludan: lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40
cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar guludan 40 x 60 cm.
- Taburkan 20-30 ton/ha
pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/ guludan.
- Biarkan bedengan/guludan
selama 15 hari.
- Buat lubang
tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm atau 50 x 40 cm.
- Budidaya di
Kebun dengan Mulsa Plastik.
- Di awal musim hujan,
lahan diolah dengan baik & kering anginkan 15-30 hari.
- Buatlah
bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan
lahan, jarak antar bedengan 60 cm atau guludan: lebar bawah 60 cm, lebar
atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak
antar bedengan 60 cm.
- Kering anginkan
15 hari.
- Taburkan &
campurkan dengan tanah bedengan/guludan 200 kg urea, 250 kg SP-36 &
100 kg/ha KCl.
- Siram hingga
lembab.
- Pasang mulsa
plastik hitam atau hitam perak menutupi bedengan/guludan & kuatkan
ujung-ujungnya dengaan bantuan bambu berbentuk U.
- Buat lubang di
atas plastik seukuran alas kaleng bekas susu. Jarak antar lubang dalam
barisan 30, 40 atau 50 cm, sehingga jarak tanam menjadi 40 x 30, 50 x 50
atau 50 x 40 cm.
- Buat lubang
tanam di atas lubang mulsa tadi.
- Pengapuran :
Bila tanah masam, 2-4 ton/ha kapur kalsit/dolomit ditebarkan di atas
bedengan/guludan lalu dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera setelah
bedengan/guludan selesai dibuat.
Teknik Penanaman
- Siram polybag
berisi bibit & keluarkan bibit bersama media tanamnya dengan
hati-hati.
- Tanam satu bibit
di lubang tanam & padatkan tanah di sekitar pangkal batang.
- Untuk tanaman
tanpa mulsa, beri pupuk dasar sebanyak 1/3 dari dosis pupuk anjuran (dosis
anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 & 150 kg/ha KCl). Pupuk diberikan
di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman.
- Sirami tanah di
sekitar pangkal batang sampai lembab.
Pemeliharaan
Tanaman
- Penyulaman :
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam.
Tanaman yang disulam adalah yg mati atau tumbuh abnormal.
- Penyiangan :
Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa
plastik. Mulsa yang berada di antara barisan/bedengan dicabut &
dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan
gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
- Perempelan/Pemangkasan
: Tanaman yang terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas.
Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak.
Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.
- Pemupukan
- Pertanaman
tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak
2/3 dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur dalam larikan dangkal di
antara barisan, kemudian ditutup tanah.
- Pertanaman
dengan mulsa: Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik.
Campuran urea, SP-36 & KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dilarutkan dalam
200 liter air. Setiap tanaman disiram dgn 350-500 cc larutan pupuk.
- Pengairan &
Penyiraman : Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali
sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dengan syarat
tanah tidak mengering. Pengairan bisa dengan disiram atau menjanuhi parit
antar bedengan dengan air.
- Pemasangan Mulsa
Kering : Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/
guludan yang tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering
setebal 3–5 cm dihamparkan di permukaan bedengan/guludan & antara
barisan tanaman.
HAMA &
PENYAKIT STROBERI
Hama
- Kutu daun
(Chaetosiphon fragaefolii)
- Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2
mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun.
- Gejala:
pucuk/daun keriput, keriting, pembentukan bunga/buah terhambat.
- Pengendalian: dengan
insektisida Fastac 15 EC & Confidor 200 LC.
- Tungau
(Tetranychus sp. & Tarsonemus sp.)
- Tungau
berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi
tiga & telur kemerah-merahan.
- Gejala: daun
berbercak kuning sampai coklat, keriting, mengering & gugur.
- Pengendalian: dengan
insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.
- Kumbang
penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Otiorhynchus
rugosostriatus) & kumbang penggerek batang (O. sulcatus).
- Gejala: di
bagian tanaman yang digerek terdapat tepung.
- Pengendalian: dengan
insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada
waktu menjelang fase berbunga.
- Kutu putih
(Pseudococcus sp.)
- Gejala: bagian
tanaman yang tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal.
- Pengendalian:
kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
- Nematoda
(Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)
- Hidup di
pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman.
- Gejala: tanaman
tumbuh kerdil, tangkai daun kurus & kurang berbulu.
- Pengendalian: dengan
nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.
Penyakit
- Kapang kelabu
(Botrytis cinerea)
- Gejala: bagian
buah membusuk & berwarna coklat lalu mengering.
- Pengendalian: dengan
fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.
- Busuk buah
matang (Colletotrichum fragariae Brooks)
- Gejala: bah
masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda & buah dipenuhi
massa spora berwarna merah jambu.
- Pengendalian: dengan
fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP,
Cupravit OB 21.
- Busuk rizopus
(Rhizopus stolonifer).
- Gejala:
- buah busuk,
berair, berwarna coklat muda & bila ditekan akan mengeluarkan cairan
keruh;
- di tempat
penyimpanan, buah yg terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna
putih & spora hitam.
- Pengendalian:
membuang buah yg sakit, pasca panen yg baik & budidaya dengan mulsa
plastik.
- Empulur merah
(Phytophthora fragariae Hickman)
- Gejala: jamur
menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar,
kadang-kadang layu terutama siang hari.
- Embun tepung
(Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).
- Gejala: bagian
yg terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung,
bunga akan mengering & gugur.
- Pengendalian: dengan
fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.
- Daun gosong
(Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae)
- Gejala: Daun
berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua.
- Pengendalian
kimia dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
- Bercak daun
- Penyebab :
- Ramularia
tulasnii atau Mycosphaerella fragariae,
- Gejala:
bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yg akan
berubah menjadi putih;
- Pestalotiopsis
disseminata,
- Gejala:
bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat tua dikelilingi
bagian tepi berwarna coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah
gugur;
- Rhizoctonia
solani,
- Gejala :
bercak coklat-hitam besar pada daun.
- Pengendalian
kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP,
Kocide 77 WP atau Cupravit OB 21.
- Busuk daun
(Phomopsis obscurans).
- Gejala: noda
bula berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda
membentuk luka mirip huruf V.
- Pengendalian: dengan
Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.
- Layu
vertisillium (Verticillium dahliae)
- Gejala: daun
terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu & tanaman
mati.
- Pengendalian:
melalui fumigasi gas dengan Basamid-G.
- Virus
- Ditularkan
melalui serangga aphids atau tungau.
- Gejala: terjadi
perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang
tulang daun atau totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman
kerdil.
- Pengendalian:
menggunakan bibit bebas virus, menghancurkan tanaman terserang,
menyemprot pestisida untuk mengendalikan serangga pembawa virus.
Pencegahan hama & penyakit umumnya dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus siklus
hidup), menanam bibit yg sehat, memberikan pupuk sesuai anjuran sehingga
tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan
keluarga Rosaceae & memangkas bagian tanaman/mencabut tanaman yg
sakit. Membudidayakan stroberi dengan mulsa plastik juga akan menekan
pertumbuhan hama/penyakit. Khusus utk penyakit, perbaikan drainase
biasanya dapat menurunkan serangan.
PANEN STROBERI
Tanaman asal stolon
& anakan mulai berbung ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga pertama
sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh
menjadi buah. Periode pembungaan & pembuahan dapat berlangsung selama 2
tahun tanpa henti.
Ciri & Umur
Panen
- Buah sudah agak kenyal & agak
empuk.
- Kulit buah
didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
- Buah berumur 2
minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Cara Panen
Panen dilakukan dengan
menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dilakukan dua kali
seminggu.
7.3. Perkiraan
Produksi
Produktivitas tanaman
stroberi tergantung dari varietas & teknik budidaya:
- Varitas
Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun.
- Varitas Pajero:
0,8 kg/tanaman/tahun.
- Varitas Selva:
0,6-0,7 kg/tanaman/tahun.
Teknik budidaya
stroberi dengan naungan UV memberikan hasil 1-1,25 kg/tanaman/tahun.
PASCAPANEN
- Pengumpulan :
Buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan
di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil.
Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dengan air
mengalir & tiriskan di atas rak-rak penyimpanan.
- Penyortiran
& Penggolongan : Pisahkan buah yg rusak dari buah yg baik. Penyortiran
buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran & bentuk buah. Terdapat
3 kelas kualitas buah yaitu:
- Kelas Ekstra:
(1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies; (2) warna &
kematangan buah seragam.
- Kelas I: (1)
buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies; (2) bentuk & warna
buah bervariasi.
- Kelas II: (1)
tdk ada batasan ukuran buah; (2) sisa seleksi kelas ekstra & kelas I
yg masih dalam keadaan baik.
- Pengemasan &
Penyimpanan : Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih
kapasitas 0,25-0,5 kg & ditutup dgn plastik lembar polietilen.
Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 derajat C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar