Ratu Sima adalah penguasa di
kerajaan kalingga. Ia di gambarkan sebagai seorang pemimpin wanita yang tegas
dan taat teradap peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu. Kerajaan Kalingga
atau Holing, di perkirakan terletak di Jawa bagian tengah. Nama Kalingga
berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Kalinga di
perkirakan terletak di Jawa Tengah, di kecamatan Keling, sebelah utara Gunung
Muria. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 – ke- 9 M.
PEMERINTAHAN DAN
KEHIDUPAN MASYARAKAT
Raja yang paling terkenal pada masa kerajaan kerajaan Kalingga adalah
seorang Raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M.
Ia di kenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Hukum di
laksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua
peraturan yang berlaku. Agama utama
yang di anut oleh penduduk Kalingga pada
umumnya Budha. Agama Budha berkembang pesat. Bahkan pendeta Cina yang bernama
Hwi-ning datang di Kaling dan tinggal selama 3 tahun. Selama di Kalingga, ia
menerjemahkan kitab suci agama Budha
Hinayana ke dalam bahasa Cina. Dalam usaha menterjemakan kitab itu
Hwi-ning di bantu oleh seorang pendeta bernama Jnanabadra.
Kepemimpinan kerajaan yang adil, menjadikan rakyat hidup teratur, aman,
dan tenteram. Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, karena
wilayah Kalingga subur untuk pertanian. Disamping itu, penduduk juga melakukan
perdagangan.
Kerajan Kalingga mengalami kemunduan
kemungkinan akibat serangan Sriwijya yang menguasai perdagangan. Serangan
tersebut megakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa bagian timur atau
mundur kepedalaman Jawa bagian tengah antara tahun 742-755 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar