Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan
lidah mertua merupakan marga tanaman hias yang cukup populer di Indonesia.
Bunga lidah mertua sering kali digunakan sebagai penghias interior rumah karena
tanaman ini bisa tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan dengan kondisi
cahaya matahari yang minim. Bunga lidah mertua ini memiliki karakteristik daun
yang keras, tegak, sukulen, dengan ujung-ujung daun yang meruncing.
Manfaat :
·
Di
dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan
ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida,
nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Satu tanaman sansevieria trifasciata
lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan
seluas 20 m persegi.
·
Jika
ditempatkan di dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tidak sedap. Dalam
lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi
industri untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja.
·
Dapat
mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan
televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.
·
Getahnya
dapat digunakan sebagai obat antiseptik
·
Akarnya
dapat dimanfaatkan sebagai penyegar rambut/tonik dan obat wasir
·
Daunnya
bila dibakar dapat menyembuhkan sakit kepala,
·
Juga
bisa untuk merangsang pertumbuhan rambut
·
Mencegah
diabetes [bila di rebus]
·
Biasa
dimanfaatkan sebagai pagar rumah
·
Negara
Jepang telah memanfaatkan serat tanamannya sebagai bahan pembuat kain dan
kreasi anyaman
·
Tanaman
ini menghasilkan wewangian saat sore hari terlebih ketika berbunga. Lidah
mertua digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju
·
Bunga
lidah mertua digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju, seperti
China dan Prancis dan beberapa negara lainnya.
Pengaruh ekosistem :
Ø
Sansevieria
mampu menyerap 107 jenis racun, termasuk polusi udara, asap rokok (nikotin),
hingga radisi nuklir, sehingga cocok dijadikan penyegar.
Teknik bududaya :
Sebelum melakukan
penanaman, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, sehingga diperoleh
pertumbuhan yang optimal dan penampilan yang menawan. Pot yang digunakan harus
disesuaikan dengan bentuk atau tipe varietas tanaman hias ini. Begitu pula
dengan media tanamnya, yang juga harus disesuaikan dengan karakteristik
pertumbuhan tanaman. Misalnya, untuk mendapatkan penampilan yang cantik dan
menawan, varietas sansevieria yang berukuran besar dan tinggi sebaiknya
ditanaman pada pot yang besar dan tinggi pula, agar penampilannya lebih
seimbang. Pemilihan bahan pembuat pot juga menentukan keindahan penampilan,
misalnya sansevieria yang berukuran kecil atau mini akan lebih menarik jika
ditanam pada pot yang terbuat dari keramik. Sementara itu, untuk menopang
pertumbuhan dan kesehatan tanaman, media tanaman sansevieria juga harus steril
dan memiliki kandungan unsur hara yang cukup agar pertumbuhan tanaman tidak
merana.
Pemilihan Pot
Pot yang digunakan
untuk menanan tanaman hias ini dapat berupa pot yang terbuat dari plastik,
tanah liat, semen, maupun pot keramik. Masing-masing jenis pot ini memiliki
beberapa keuntungan atau kelebihan maupun kekurangan.
Pot tanah liat maupun semen memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mudah menyerap air, sehingga kelebihan air pada saat penyiraman lebih tidak beresiko terhadap kesehatan tanaman. Namun, umumnya pot jenis ini harganya lebih mahal. Sementara pot plasti maupun pot keramik tidak mudah menyerap dan membuang kelebihan air, sehingga perlu dibuatkan lubang pembuangan air yang lebih besar. Namun, harga pot plastik relatif lebih murah, sedangkan pot keramik memiliki keindahan penampilan yang menawan. Pada umumnya, para penggemar tanaman hias memilih perpaduan antara pot plastik dan pot keramik. Sansevieria ditanam dalam pot plastik, baru kemudian dimasukkan dalam pot keramik yang ukurannya lebih besar, sehingga pot keramik tetap bersih tidak kotor oleh media.
Pot tanah liat maupun semen memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mudah menyerap air, sehingga kelebihan air pada saat penyiraman lebih tidak beresiko terhadap kesehatan tanaman. Namun, umumnya pot jenis ini harganya lebih mahal. Sementara pot plasti maupun pot keramik tidak mudah menyerap dan membuang kelebihan air, sehingga perlu dibuatkan lubang pembuangan air yang lebih besar. Namun, harga pot plastik relatif lebih murah, sedangkan pot keramik memiliki keindahan penampilan yang menawan. Pada umumnya, para penggemar tanaman hias memilih perpaduan antara pot plastik dan pot keramik. Sansevieria ditanam dalam pot plastik, baru kemudian dimasukkan dalam pot keramik yang ukurannya lebih besar, sehingga pot keramik tetap bersih tidak kotor oleh media.
Komposisi Media Tanam
Secara umum, tanaman
hias sansevieria merupakan tanaman kering, artinya tidak menyukai kelebihan air
dalam media. Oleh karena itu, pemilihan media juga harus mempertimbangkan
karakteristik tersebut. Meskipun lebih menyukai media yang kering, namun
pembuatan komposisi juga harus mempertimbangkan karakteristik varietasnya,
yaitu kelompok varietas yang lebih toleransi dengan media agak basah, dan
kelompok varietas yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air yang
minim, terutama untuk tipe sansevieria berdaun silindris. Untuk kelompok
pertama, komposisi media terdiri dari 1 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 Pupuk Organik. Dengan komposisi
tersebut, media masih memiliki kemampuan mengikat air yang cukup. Sedangkan
kelompok yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air minim yaitu dengan
komposisi 2 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 pupuk organik. Dengan komposisi
tersebut, media memiliki kemampuan mengikat air sangat rendah. Secara umum,
kebutuhan air tanaman hias ini kurang lebih 26 mililiter per tanaman per
minggu, sehingga sebagai tanaman hias dalam ruangan, sansevieria masih mampu
tumbuh baik dengan tidak disiram selama setengah bulan. Tanaman ini juga mampu
bertahan hidup dalam kondisi polusi udara yang sangat tinggi, dimana pada kondisi
tersebut tanaman lain jarang yang mampu bertahan hidup. Salah satu kelebihan
tanaman hias ini adalah daya hidupnya yang cukup tinggi atau bisa dibilang
tanaman yang bandel.
Teknik Perbanyak Tanaman
Teknik penanaman
sansevieria cukup mudah, hampir tidak beda dengan penanaman tanaman hias lain.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan pemisahan anakan, stek daun, maupun
potong pucuk. Biasanya para penggemar sansevieria melakukan perbanyakan dengan
pemisahan anakan atau tunas.
Perbanyakan
Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Pemisahan Anakan
Tanaman hias
sansevieria biasanya akan memiliki anakan pada umur satu tahun. Anakan tersebut
dipisahkan setelah berumur 2-4 bulan, yaitu dengan cara sebagai berikut:
- Pilih pohon
induk yang tampak rimbun dan memiliki beberapa anakan.
- Tanaman terlebih
dahulu harus dikeluarkan dari pot, kemudian bersihkan perakaran dari media
tanam atau kotoran lain agar memudahkan proses pemisahan.
- Pisahkan anakan
yang sudah memiliki paling tidak tiga helai daun yang keluar dari pangkal
batang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dan
bekas potongan diolesi dengan pestisida.
- Setelah semua
anakan yang berdaun minimal tiga helai dipisahkan, masukkan kembali
sansevieria ke dalam pot yang sudah disiapkan.
- Sebelum tanaman dimasukkan
ke dalam pot, terlebih dahulu ¾ bagian diisi dengan media. Letakkan
sansevieria di atas media, kemudian tambahkan media hingga pot penuh atau
sampar perakaran terpendam.
- Tambahkan pupuk
NPK secukupnya, ke dalam media, kemudian siram media dan seluruh tanaman
hingga air mengalir keluar dari dalam pot. Penyiraman selain untuk
mempercepat proses adaptasi tanaman juga untuk memadatkan media tanam.
- Letakkan tanaman
di tempat yang teduh, dan lakukan penyiraman 3 hari sekali atau jika media
sangat kering dan tanaman tampak layu, bisa segera disiram.
Perbanyakan
Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Stek Daun
Selain pemisahan
anakan, cara perbanyakan yang juga cukup banyak dilakukan oleh pembudidaya atau
penggemar tanaman hias sansevieria adalah dengan stek daun. Cara ini cukup
mudah dilakukan, meskipun laju pertumbuhan tanaman hasil perbanyakan akan
sedikit lambat. Namun perlu diingat, perbanyakan dengan cara stek daun ini
hanya cocok dilakukan untuk jenis atau varietas tanaman hias sansevieria
tertentu agar tidak mengalami perubahan fisik daun, misalnya sansevieria jenis
Laurentii, Golden Hahnii, Futura, atau Bantel’s.
Karakteristik daun setiap jenis sansevieria juga berbeda-beda, misalnya untuk beberapa jenis sansevieria yang berdaun pendek, setiap helai daun merupakan satu individu, artinya, satu helai daun hanya dapat distek untuk satu tanaman saja. Sementara itu, untuk sansevieria jenis pedang-pedangan, setiap helai daun dapat dipotong-potong menjadi beberapa individu.
Untuk melakukan perbanyakan dengan stek daun, terlebih dahulu harus memilih induk yang cukup siap, sehat, dan cukup umur, dengan ukuran daun yang relatif besar. Daun yang dipilih adalah daun yang paling tua atau paling bawah. Tancapkan daun atau potongan daun pada media tanam. Komposisi media tanam sama seperti komposisi media yang digunakan untuk menanam tanaman induk. Olesi bagian bawah dengan perangsang akar, seperti Rooton F atau Grow Tone. Letakkan stek di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk stek daun dari jenis sansevieria yang bertipe pedang, potongan berukuran kurang lebih 10 cm. Siram media tanam hingga air keluar dari dalam pot. Penyiraman dilakukan secara rutin jika kondisi media kering.
Karakteristik daun setiap jenis sansevieria juga berbeda-beda, misalnya untuk beberapa jenis sansevieria yang berdaun pendek, setiap helai daun merupakan satu individu, artinya, satu helai daun hanya dapat distek untuk satu tanaman saja. Sementara itu, untuk sansevieria jenis pedang-pedangan, setiap helai daun dapat dipotong-potong menjadi beberapa individu.
Untuk melakukan perbanyakan dengan stek daun, terlebih dahulu harus memilih induk yang cukup siap, sehat, dan cukup umur, dengan ukuran daun yang relatif besar. Daun yang dipilih adalah daun yang paling tua atau paling bawah. Tancapkan daun atau potongan daun pada media tanam. Komposisi media tanam sama seperti komposisi media yang digunakan untuk menanam tanaman induk. Olesi bagian bawah dengan perangsang akar, seperti Rooton F atau Grow Tone. Letakkan stek di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk stek daun dari jenis sansevieria yang bertipe pedang, potongan berukuran kurang lebih 10 cm. Siram media tanam hingga air keluar dari dalam pot. Penyiraman dilakukan secara rutin jika kondisi media kering.
Perbanyakan
Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Potong Pucuk
Pada umumnya, setiap
individu akan mengeluarkan dua anakan atau tunas baru. Dengan melakukan toping,
atau teknik potong pucuk, anakan yang dihasilkan akan lebih banyak, karena
suplai nutrisi tidak digunakan untuk pertumbuhan tanaman induk yang telah ditoping.
Selain itu, tanaman yang sudah dimatikan titik tumbuhnya, secara alamiah akan
terangsang untuk mengeluarkan tunas atau anakan baru, yang bertujuan untuk
memperbaiki daur hidupnya. Teknik potong pucuk ini lebih sesuai diterapkan pada
jenis sansevieria yang sulit mengeluarkan anakan atau tunas, misalnya Congo,
Nelsonii, atau Moonshine.
Sebelum melakukan pemotongan pucung, pilih pohon induk yang siap, yaitu berdaun minimal 12 helai dan sudah membentuk batang. Potong bagian atas atau pucuk tanaman, minimal sebatas 4 helai daun bagian atas. Lepaskan bagian pucuk tersebut secara perlahan agar susunan daun pada pucuk yang dipotong tidak terlepas. Diamkan ditempat kering selama dua hari, kemudian tanam pucuk tersebut pada media yang telah disiapkan. Siram media tanam dengan air secukupnya, dan letakkan ditempat yang teduh. Penyiraman terus dilakukan secara rutin jika media tanam terlihat kering. Untuk sansevieria yang bertipe daun tipis, anakan akan mulai muncul setelah satu bulan penanaman, sedangkan sansevieria yang bertipe tebal, anakan akan muncul setelah berumur tiga bulan.
Sebelum melakukan pemotongan pucung, pilih pohon induk yang siap, yaitu berdaun minimal 12 helai dan sudah membentuk batang. Potong bagian atas atau pucuk tanaman, minimal sebatas 4 helai daun bagian atas. Lepaskan bagian pucuk tersebut secara perlahan agar susunan daun pada pucuk yang dipotong tidak terlepas. Diamkan ditempat kering selama dua hari, kemudian tanam pucuk tersebut pada media yang telah disiapkan. Siram media tanam dengan air secukupnya, dan letakkan ditempat yang teduh. Penyiraman terus dilakukan secara rutin jika media tanam terlihat kering. Untuk sansevieria yang bertipe daun tipis, anakan akan mulai muncul setelah satu bulan penanaman, sedangkan sansevieria yang bertipe tebal, anakan akan muncul setelah berumur tiga bulan.
Penyiraman Tanaman
Karena sansevieria
merupakan jenis tanaman yang lebih menyukai kondisi kering, maka penyiraman
hanya dilakukan seperlunya saja. Penyiraman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
air dan sebagai pelarut unsur hara pada media. Namun, kebutuhan air tanaman
hias ini sangat kecil, sehingga lebih tahan pada kondisi yang relatif minim
air.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan
setiap tiga bulan sekali, menggunakan pupuk akar slow release, yaitu pupuk yang
tidak mudah larut. Pupuk yang digunakan adalah NPK 15-15-15. Untuk pot yang
berdiameter 15 cm, pemberian pupuk NPK cukup satu sendok makan. Untuk
mempercepat pertumbuhan, pemberian pupuk daun juga bisa dilakukan setiap 7 hari
sekali. Pupuk daun yang digunakan memiliki komposisi kandungan unsur hara
dengan perbandingan NPK 1:1:1.
Repoting Tanaman
Repoting atau
penggantian pot baru perlu dilakukan jika tanaman sudah tampak padat atau penuh
dengan anakan, sehingga mengurangi estetika atau keindahan penampilan tanaman
hias ini. Selain untuk membenahi penampilan tanaman, repoting juga berfungsi
untuk mengganti media tanam yang sudah tidak subur lagi. Penggantian media
tanam yang baru akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.
Keluarkan tanaman dari dalam pot jika agak keras, saat mengeluarkan tanaman, pot dipukul atau diketok pelan-pelan. Pisahkan anakan yang mengganggu penampilan sekaligus untuk perbanyakan tanaman. Siapkan pot baru yang berukuran lebih besar, isi ½ bagian pot dengan media tanaman. Masukkan tanaman yang akan dipindahkan, kemudian isi kembali pot dengan media tanam hingga bibir pot. Tambahkan pupuk NPK slow release pada media tanam tersebut. Siram media dan tanaman hingga air keluar dari dalam pot, kemudian letakkan tanaman di tempat yang teduh.
Keluarkan tanaman dari dalam pot jika agak keras, saat mengeluarkan tanaman, pot dipukul atau diketok pelan-pelan. Pisahkan anakan yang mengganggu penampilan sekaligus untuk perbanyakan tanaman. Siapkan pot baru yang berukuran lebih besar, isi ½ bagian pot dengan media tanaman. Masukkan tanaman yang akan dipindahkan, kemudian isi kembali pot dengan media tanam hingga bibir pot. Tambahkan pupuk NPK slow release pada media tanam tersebut. Siram media dan tanaman hingga air keluar dari dalam pot, kemudian letakkan tanaman di tempat yang teduh.
Aksesories Tanaman Hias Sansevieria
Untuk
menambah kecantikan penampilan tanaman hias sansevieria, para pembudiaya maupun
hobis biasanya menambahkan beberapa aksesories. Beberapa aksesories yang sering
digunakan untuk memperindah sansevieria antara lain pasir malang, batu alam,
atau kerikil berwarna.
Pengemasan
produk budidaya :
Tanaman bisa langsung disimpan
dipot atau dipolybag untuk siap dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar