a.
Syarat-syarat Menyalatkan Jenazah
Berikut ialah syarat-syarat dalam meyalatkan jenazah :
-
Mayit telah disucikan dari najis baik tubuh, kafan maupun
tempatnya.
-
Orang yang menshalati telah memenuhi syarat sah shalat
(Menutup aurat, suci hadats/najis dan menghadap kiblat).
-
Bila mayitnya hadir, posisi mushalli harus berada di
belakang mayit. Adapun aturannya adalah sebagai berikut:
1.
Mayit laki-laki: Mayit dibaringkan dengan meletakkan kepala
di sebelah utara. Imam atau munfarid berdiri lurus dengan kepala mayit.
2.
Mayit perempuan : Cara peletakkan mayit sama dengan mayit
laki-laki, sedangkan imam atau munfarid berdiri lurus dengan perut
mayit.
-
Jarak antara mayit dan mushalli tidak melebihi 300 dziro’
atau sekitar 150 m. Hal ini jika shalat dilakukan di luar masjid.
-
Tidak ada penghalang antara keduanya; misalnya seandainya
mayit berada dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
-
Bila mayit hadir, maka orang yang menshalati juga harus
hadir di tempat tersebut.
b.
Rukun Salat Jenazah
Berikut ialah rukun salat jenazah :
1.
Niat salat jenazah
-
untuk jenazah laki laki Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذَا اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ
فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
-
untuk jenazah laki laki dua
اُصَلِّى عَلَى هَذَيْنِ اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ
فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
-
untuk jenazah banyak
اُصَلِّى عَلَى هَۤؤُلاَءِاْلمَوْتَى
اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالى
-
untuk jenazah perempuan Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ اْلمَيِّتَةِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ
فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
-
untuk jenazah ghoib ( imam )
اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ اْلغَائِبِ
(فُلاَنْ) اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
-
untuk jenazah ghoib ( makmum )
اُصَلِّى عَلَى مَنْ صَلىَّ عَلَيْهِ
اْلاِمَامُ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ
تَعَالَى
2.
Takbir 4x termasuk takbiratul ihram
3.
Membaca surah al-Fatihah setelah takbiratul ihram
4.
Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sesudah takbir
kedua :
اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى
سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
5.
Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْ خَلَهُ وَاجْعَلِ
الْجَنَّةَ مَثْوَاهُ
Artinya : “ Ya Allah , ampunilah dia
, berilah kasih (rahmat ) padanya , berilah maaf padanya , muliakanlah
kedatangannya (tempatnya ) , lapangkanlah pintu masuknya ( kekubur ) dan
jadikanlah surga tempat kembalinya . “
6.
Berdiri jika mampu
7.
Mengucapkan salam sesudah takbir keempat :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
c.
Hal-Hal yang Disunahkan dalam Salat Jenazah
Berikut ialah hal-hal yang disunahkan dalam salat jenazah :
1.
Mengangkat tangan pada waktu mengucapkan takbir
2.
Israr (merendhkan suara bacaan)
3.
Membaca ta’awwuz (a’uzubillahi minassyaitanirrajim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar