Jumat, 10 April 2015

BUDIDAYA WORTEL

a)      LINGKUP KARAKTERISTIK & PERSYARATAN TANAMAN
Iklim Tanaman wortel menghendaki suhu udara dingin dan lembab. Cukup sinar matahari (tidak terlindung). Ketinggian tempat lebih dari 600 m (optimum 1200 – 1500 m) diatas  permukaan laut. Tipe iklim yang cocok untuk tanaman wortel adalah daerah beriklim A, B, dan C (menurut Schmidt –  Fergusson) yaitu curah hujan antara 2000– 7000 mm/tahun dengan bulan kering <4,5 bulan/tahun
                Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24A⁰C), lembap dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanyat erdapat di daerah berketinggian antara 1200-1500m dpl. Sekarang wortel sudah dapat di tanam di daerah berketinggian 600m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur,gembur, dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan instensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu di kapur, karena tanah yang asam hambat perkembangan umbi.

b)      TEKNIK PENGOLAHAN TANAH SAYURAN
Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5kg/m² agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsurhara dapat ditambahkan pupuk urea 100kg/ha, TSP 100kg/ha, dan KCL 30kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,15-2 m danpanjangnya di sesuaikandenganlahan . tinggi bedengan di  tanah kering 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu di buat parit sebesar 25cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliaraan tanaman.

c)       TEKNIK PEMBUATAN BEDENGAN DASAR & SUSULAN
Untuk membuat bedengan, olah tanah untuk kedua kalinya dengan cangkul hingga struktur tanah bertamabah gembur. Jika halaman cukup luas maka dapat dibuat bedengan selebar 100-120cm. Bedengan dapat ditanami dua baris tanaman atau lebih. Pada musim kemarau bedengan sebaiknya dibuat serendah-rendahya agar akar tanaman dapat mengambil air sebaik-baiknya. Sebaliknya, pada musim hujan bedengan dibuat setinggi 30-40 cm agar sistemdrainase di lahanterjaminsehinggatanamantidakakantergenang air padamusimhujan.

d)      TEKNIK PEMBERIAN PUPUK TANAMAN SAYURAN
Pemberianpupukpadatanamanwortelselainpupukkandanngdanpupukkompossebagaipupukdasartanamaninijugadibripupuklanjutansetelahditanam. Tujuanpemberianpuupuktambahaniniadalahuntukmemenuhikebutuhanunsurharanya agar hasilpanenmencapaukualitas yang maksimal. Jenispupuk yang diberikanpupuk NPK dengankandunganfosfor yang lebihtinggi.

e)      TEKNIK PEMBUATANPENYEMAIAN
1.       Penyemaianbenih
Supaya proses pesemaian benih sayuran dapat berjalan baik ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian.
·         Wadah dan media
Wadah pesemaian dapat di buat dari etirokokataubaki (tray) plastic
                Di bagian dasar wadah pesemaian (tray) ini diberi beberapa lubang untuk keperluan drainase
                Isi tray yang sudah di lubangi ini dengan media smai (tanah) yang gembur, bebas kerikil, bebas gulma, sertabebas hama penyakit. Media smai tersebut dapat berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 apabila tanahnya kurang gembur maka pada tanah tersebut dapat juga di campurkan satu bagian pasir atau satu bagian sekam, tujuannya agar tanah tidak terlalu padat sehingga perkecambahan benih dapat berlangsung dengan baik.
·         Menyemai benih
Media semai yang telah kita persiapkan d ibasahi dengan air secukupnya.Usahakan, media semai jangan sampai tergenang air.Agar pembasahan dapat merata gunakan sprayer.
Buatlah garitan dengan menggunakan sumpit bekas atau pensil, dengan jarak antar gaitan 1-2 cm dan dalamnya sekitar 1cm
Tanam benih sayuran yang telah dipersiapkan kedalam garitan.Jarak antar benih sekitar 3cm.
Lalu tutup kembali garitan dengan lapisan tanah tipis hingga merata
Kemudian lapisi permukaan pesemaian dengan menggunakan tissue/lembarankoran.
Basahilah lapusan tissue atau kertaskoran tersebut secukupnya dengan menggunakan sprayer.
Benih yang dipesemaikan perlu disiram secara rutin agar media semai tetap terjamin kelembapannya bila pertumbuhan bibit kurang subur, maka bibit tersebut dapat di semprot pupuk daun yang mengandung nitrogen tinggi.Bibit dapat dipindahkan ketempat penanaman yang tetap setelah berdaun 3-5 helai atau sekitar 2-3 minggu sejak benih disemaikan

f)       TEKNIK PENANAMAN BIBIT SAYURAN
Teknik Penanaman Wortel
1) Penentuan Pola Tanaman
Tanah kebun di cangkul sedalam 30-40 cm dan digemburkan.Setelah itu dibuat bedengan tanaman selebar kurangl ebih 100 cm dan dibuat guritan dengan jarak kurang lebih 20 cm.
2) Pembuatan Lobang Tanaman
Tanah diolahselama 30-40 cm hingga strukturnya gembur dengan menggunakan traktor/bajak dan alat cangkul.
3) Cara Penanaman
Tata cara penanaman (penaburan) benih wortel melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1 Sebarkan (taburkan) benih wortel secara merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang tersedia
2 Tutup bersih wortel dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm
3 Buatalur-alur dangkal sejauh 5 cm dari tempat bini harah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar.Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang dengan jumlah 10 ton/hektar.
4 Sebarkan pupuk tersebut secara merata,kemudian tutup dengan tanah tipis.
5 Tutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering atau pelepah daun pisang selama 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih wortel oleh percikan (guyuran) air sekaligus berfungsi menjaga kestabilan kelembaban tanah.Setelah benih wortel tumbuh di permukaan tanah,penutup tadi segera di buka kembali.

g)     TEKNIK PENGAIRAN TANAMAN SAYURAN
Pada fase awal pertumbuhannya, tanaman  wortel memerlukan air yang mememadai hingga perlu di siram (diairi) secara rutin 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bila tanaman wortel sudah tumbuh besar, maka pengairan dapat di kurangi. Hal penting yang harus di perhatikan adalah agar tanah tidak kekeringan

h)     TEKNIK PENGAJIRAN TANAMAN SAYURAN
Inilah cara yang dilakukan agar memudahkan penanaman dalam area yang miring dan tidak rata. Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat lurus dengan 1 titik Ajir Induk.Mempermudah kita dalam merawat tanaman, mengatur cahaya yang masuk apakah sudah cukup/atau akan saling terlindungi karena daun atau tajuk tanaman sudah bertemu . Pengajiran harus  dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah. Pengajiran pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan penyinaran, kebutuhan dan perbutan unsure hara tanaman.


i)       TEKNIK PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN SAYURAN
Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/haMengevaluasi teknik penanaman sayuran

k)      PEMANENAN TANAMAN SAYURAN
Wortel dapat dipanen setelah berumur 100 hari (tergantung varietas). Ketika itu, ukuran umbi telah mencapai ukuran maksimal namun tidak terlalu tua. Umbi yang dipanen terlalu tua, dapat menyebabkan umbi tersebut menjadi keras, berkatu, dan kualitasnya rendah sehingga tidak laku dijual. Begitu juga dengan panen yang dilakukan terlalu awal, akan menghasilkan umbi berukuran kecil dengan hasil produksi yang rendah. Panen dilakukan dengan cara mencabut umbi beserta dengan akarnya dan akan  lebih mudah dilakukan jika tanah sebelumnya digemburkan. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari. Mengevaluasi teknik penanganan paska panen tanaman sayuran

l)       TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN
1)Pengumpulan
Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai di panen pada suatau tempat yang strategis, mialnya di pinggir kebun yang teduh, atau di gudang penimpanan hasil.
2)Penyortiran dan Penggolongan
a)Pilih umbi yang baik sambil memisahkan umbi yang rusak,cacat, atau busuk secara tersendiri .
b) Klasifikasikan umbi wortel yang baik berdasarkan ukuran dan bentuknya yang seragam,
3) Penyimpanan
Simpan hasil panen wortel dalam wadah atau ruangan yang suhunya dingin dan berventilasi baik.
4) Pengemasandan Pengangkutan
a) ikat umbi wortel menjadiikatan ikatan tertentu sehingga praktis dalam pengangkutan dan penyimpanannya.
b) Potong sebagian tangkai daun untuk di sisakan sekitar 15-20 cm.
c) Angkut hasil wortel kepasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia di daerah setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar