a) LINGKUP
KARAKTERISTIK & PERSYARATAN TANAMAN
Iklim Tanaman wortel menghendaki suhu udara dingin dan
lembab. Cukup sinar matahari (tidak terlindung). Ketinggian tempat lebih dari
600 m (optimum 1200 – 1500 m) diatas permukaan laut. Tipe iklim yang
cocok untuk tanaman wortel adalah daerah beriklim A, B, dan C (menurut Schmidt
– Fergusson) yaitu curah hujan antara 2000– 7000 mm/tahun dengan
bulan kering <4,5 bulan/tahun
Wortel
merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24A⁰C), lembap dan cukup
sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanyat erdapat di daerah berketinggian
antara 1200-1500m dpl. Sekarang wortel sudah dapat di tanam di daerah berketinggian
600m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur,gembur, dan
kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami
wortel asalkan dilakukan pemupukan instensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi
di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu di kapur, karena tanah
yang asam hambat perkembangan umbi.
b) TEKNIK
PENGOLAHAN TANAH SAYURAN
Tanah yang
akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak
1,5kg/m² agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk
miskin unsurhara dapat ditambahkan pupuk urea 100kg/ha, TSP 100kg/ha, dan KCL
30kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,15-2 m danpanjangnya di
sesuaikandenganlahan . tinggi bedengan di
tanah kering 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan
dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu di buat parit sebesar 25cm
untuk memudahkan penanaman dan pemeliaraan tanaman.
c) TEKNIK PEMBUATAN
BEDENGAN DASAR & SUSULAN
Untuk membuat bedengan, olah tanah untuk
kedua kalinya dengan cangkul hingga struktur tanah bertamabah gembur. Jika halaman cukup luas maka dapat dibuat bedengan selebar 100-120cm. Bedengan
dapat ditanami dua baris tanaman atau lebih. Pada musim kemarau bedengan sebaiknya
dibuat serendah-rendahya agar akar tanaman dapat mengambil air sebaik-baiknya.
Sebaliknya, pada musim hujan bedengan dibuat setinggi 30-40 cm agar
sistemdrainase di lahanterjaminsehinggatanamantidakakantergenang air
padamusimhujan.
d) TEKNIK PEMBERIAN
PUPUK TANAMAN SAYURAN
Pemberianpupukpadatanamanwortelselainpupukkandanngdanpupukkompossebagaipupukdasartanamaninijugadibripupuklanjutansetelahditanam.
Tujuanpemberianpuupuktambahaniniadalahuntukmemenuhikebutuhanunsurharanya agar
hasilpanenmencapaukualitas yang maksimal. Jenispupuk yang diberikanpupuk NPK
dengankandunganfosfor yang lebihtinggi.
e) TEKNIK PEMBUATANPENYEMAIAN
1.
Penyemaianbenih
Supaya proses pesemaian benih
sayuran dapat berjalan baik ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian.
·
Wadah dan media
Wadah pesemaian dapat di buat dari etirokokataubaki (tray)
plastic
Di bagian
dasar wadah pesemaian (tray) ini diberi beberapa lubang untuk keperluan drainase
Isi
tray yang sudah di lubangi ini dengan media smai (tanah) yang gembur, bebas kerikil,
bebas gulma, sertabebas hama penyakit. Media smai tersebut dapat berupa tanah dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 apabila tanahnya kurang gembur maka pada
tanah tersebut dapat juga di campurkan satu bagian pasir atau satu bagian sekam,
tujuannya agar tanah tidak terlalu padat sehingga perkecambahan benih dapat berlangsung
dengan baik.
·
Menyemai benih
Media semai yang telah kita persiapkan d ibasahi
dengan air secukupnya.Usahakan, media semai jangan sampai tergenang air.Agar
pembasahan dapat merata gunakan sprayer.
Buatlah garitan dengan menggunakan sumpit bekas
atau pensil, dengan jarak antar gaitan 1-2 cm dan dalamnya sekitar 1cm
Tanam benih sayuran yang telah dipersiapkan
kedalam garitan.Jarak antar benih sekitar 3cm.
Lalu tutup kembali garitan dengan lapisan tanah
tipis hingga merata
Kemudian lapisi permukaan pesemaian dengan
menggunakan tissue/lembarankoran.
Basahilah lapusan tissue atau kertaskoran tersebut
secukupnya dengan menggunakan sprayer.
Benih yang dipesemaikan perlu
disiram secara rutin agar media semai tetap terjamin kelembapannya bila pertumbuhan
bibit kurang subur, maka bibit tersebut dapat di semprot pupuk daun yang
mengandung nitrogen tinggi.Bibit dapat dipindahkan ketempat penanaman yang
tetap setelah berdaun 3-5 helai atau sekitar 2-3 minggu sejak benih disemaikan
f) TEKNIK PENANAMAN
BIBIT SAYURAN
Teknik Penanaman Wortel
1) Penentuan Pola Tanaman
Tanah kebun di cangkul sedalam 30-40
cm dan digemburkan.Setelah itu dibuat bedengan tanaman selebar kurangl ebih 100
cm dan dibuat guritan dengan jarak kurang lebih 20 cm.
2) Pembuatan Lobang Tanaman
Tanah diolahselama 30-40 cm hingga strukturnya
gembur dengan menggunakan traktor/bajak dan alat cangkul.
3) Cara Penanaman
Tata cara penanaman (penaburan) benih wortel
melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1 Sebarkan (taburkan) benih wortel secara
merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang tersedia
2 Tutup bersih wortel dengan tanah
tipis sedalam 0,5-1 cm
3 Buatalur-alur dangkal sejauh 5 cm dari
tempat bini harah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar.Jenis pupuk
yang diberikan adalah pupuk kandang dengan jumlah 10 ton/hektar.
4 Sebarkan pupuk tersebut secara merata,kemudian
tutup dengan tanah tipis.
5 Tutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan
kering atau pelepah daun pisang selama 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih
wortel oleh percikan (guyuran) air sekaligus berfungsi menjaga kestabilan kelembaban
tanah.Setelah benih wortel tumbuh di permukaan tanah,penutup tadi segera di
buka kembali.
g) TEKNIK PENGAIRAN
TANAMAN SAYURAN
Pada
fase awal pertumbuhannya, tanaman wortel
memerlukan air yang mememadai hingga perlu di siram (diairi) secara rutin 1-2
kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bila tanaman wortel sudah tumbuh
besar, maka pengairan dapat di kurangi. Hal penting yang harus di perhatikan
adalah agar tanah tidak kekeringan
h) TEKNIK
PENGAJIRAN TANAMAN SAYURAN
Inilah
cara yang dilakukan agar memudahkan penanaman dalam area yang miring dan tidak
rata. Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat lurus dengan 1 titik Ajir
Induk.Mempermudah kita dalam merawat tanaman, mengatur cahaya yang masuk apakah
sudah cukup/atau akan saling terlindungi karena daun atau tajuk tanaman sudah
bertemu . Pengajiran harus dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun
yang tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah. Pengajiran
pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan penyinaran, kebutuhan
dan perbutan unsure hara tanaman.
i) TEKNIK PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN SAYURAN
Ada beberapa hama yang penting
diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya
sebagai berikut. Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang
memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada
umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut
manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat
ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang
telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang.
Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydo120
g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian
Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini
ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun
menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang
tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah
serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan
pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100
liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter.
Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai
berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak
bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun
mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding
bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae
(Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu
terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat,
menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta
pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan
fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5
g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit
ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam
bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan
daun-daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya
bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah
umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur,
agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna
hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada
permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria
dauci yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan
pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman
yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan
fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot
400-800 1/haMengevaluasi teknik penanaman sayuran
k) PEMANENAN TANAMAN SAYURAN
Wortel
dapat dipanen setelah berumur 100 hari (tergantung varietas). Ketika itu, ukuran umbi telah mencapai ukuran maksimal namun tidak
terlalu tua. Umbi yang dipanen terlalu tua, dapat menyebabkan umbi tersebut
menjadi keras, berkatu, dan kualitasnya rendah sehingga tidak laku dijual.
Begitu juga dengan panen yang dilakukan terlalu awal, akan menghasilkan umbi
berukuran kecil dengan hasil produksi yang rendah.
Panen dilakukan dengan cara mencabut umbi beserta dengan akarnya dan akan
lebih mudah dilakukan jika tanah sebelumnya digemburkan. Sebaiknya panen
dilakukan pada pagi hari. Mengevaluasi teknik penanganan paska panen
tanaman sayuran
l) TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN
1)Pengumpulan
Kumpulkan seluruh rumpun
(tanaman) wortel yang usai di panen pada suatau tempat yang strategis, mialnya
di pinggir kebun yang teduh, atau di gudang penimpanan hasil.
2)Penyortiran dan
Penggolongan
a)Pilih umbi yang baik sambil
memisahkan umbi yang rusak,cacat, atau busuk secara tersendiri .
b) Klasifikasikan umbi wortel
yang baik berdasarkan ukuran dan bentuknya yang seragam,
3) Penyimpanan
Simpan hasil panen wortel
dalam wadah atau ruangan yang suhunya dingin dan berventilasi baik.
4) Pengemasandan Pengangkutan
a) ikat umbi wortel
menjadiikatan ikatan tertentu sehingga praktis dalam pengangkutan dan
penyimpanannya.
b) Potong sebagian tangkai
daun untuk di sisakan sekitar 15-20 cm.
c) Angkut hasil wortel
kepasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia di daerah setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar